Jauh sebelum dunia modern mulai mendokumentasikan orang-orang tertua yang hidup di dunia, seorang lelaki Indian sangat tua yang hidup di Amerika telah berhasil didokumentasikan dengan baik di sekitaran tahun 1920-an. John Smith, diklaim sebagai munusia yang hidup hingga usia 138 tahun.
Bukti tentang kebenaran usianya juga menjadi kontroversi ketika itu. Namun gurat wajahnya yang begitu dalam hingga menyerupai kulit pohon, menjadi bukti tak terbantahkan kalau ia memang telah melewati hidup panjang di dunia.
Sepanjang hidupnya penuh kesibukan, memancing, menunggang kuda, bepergian kemana-mana dengan kereta api hingga bertarung telah dijalaninya. Raut wajah tuanya membuat ia muncul dibeberapa film. Selama hidupnya ia telah memiliki delapan istri tapi tak punya anak, hanya seorang anak adopsi bernama Tom Smith.
Umur pasti John Smith saat ia meninggal menjadi perdebatan sengit. Komisi Federal untuk Pendaftaran Tunjangan Indian, J. Powell membantah ia berumur tua dengan mengatakan bahwa kulit wajahnya yang mengerut adalah akibat penyakit. Ia menduga umur John tak lebih dari 88 tahun.
Hujan bintang jatuh merujuk pada peristiwa hujan meteor Leonid yang terjadi pada 13 November 1833. Menurut sejarawan lokal Carl Zapffe, kelahiran orang-orang Indian pada abad ke-19 biasanya ditetapkan pemerintah dengan menghubungkannya pada peristiwa hujan meteorit yang tampak di seluruh langit Amerika saat fajar 13 November 1833. Peristiwa itu membuat takut semua orang dan menganggapnya sebagai kiamat. Atas dasar pertistiwa ini, umur John Smith diperkirakan tak lebih dari 100 tahun.
Meski usia sebenarnya diragukan, namun nisan dimakamnya tetap mengabadikan usia 138 tahun untuknya.
No comments:
Post a Comment